Jumat, 21 Maret 2014

Berpikir Induktif


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG

Penalaran adalah sebagian hasil dari cara berfikir kita, studi-studi penalaran biasanya berrhubungan dengan logika. Studi mengenai panalaran berkaitan erat dengan bagaimana manusia mencapai kesimpulan-kesimpulan tertentu baik dari premis  langsung maupun tidak langsung. Penalaran dan pemecahan masalah biasanya adalah topik-topik yang sangat erat hubungannya dengan aspek-aspek yang secara umum berhubungan dengan berpikir. Titik berat penalaran adalah bagaimana seseorang menarik suatu kesimpulan, dan mengevaluasi apakah kesimpulan yang ia tarik itu benar atau salah. Untuk memperoleh pengetahuan ilmiah dapat digunakan dua jenis penalaran, yaitu Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif.

1.2  RUMUSAN MASALAH

1)      Apa yang dimaksud dengan penalaran ?
2)      Apa yang dimaksud dengan penalaran induktif ?
3)      Apa yang dimaksud dengan teori dan hipotesis ?

1.3  TUJUAN
Untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan penalaran induktif, teori dam hipotesis.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani “hypo” berarti lemah, kurang, sedangkan “thesis” berarti teori, proposisi, atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti.
Dibawah ini penjelasan dari beberapa ahli mengenai hipotesis, yaitu :
1.      Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Hipotesis adalah sesuatu pendapat yang dinyatakan secara benar walaupun hasil kebenaran tersebut harus dibutikan.

2.      Menurut Dani Vardiansyah (2008 : 10)
Hipotesis suatu jawaban yang sementara dari suatu masalah yang masih bersifat tidak pasti atau praduga, karena harus dibuktikan kebenarannya.

3.      Menurut Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti (2007:137)
Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah (belum tentu kebenarannya) sehingga harus diuji secara empiris.

4.      Menurut Mundilarso (tanpa tahun dan halaman)
Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah tingkat kebenarannya sehingga masih harus diuji menggunakan teknik tertentu. Hipotesis dirumuskan berdasarakan teori, dugaan, pengalaman pribadi atau orang lain, kesan umum, kesimpulan yang masih sangat sementara.

5.      Menurut Trealese (1960)
Hipotesis adalah suatu keterangan sementara dari suatu fakta yang dapat diamati.

6.      Menurut Good dan Scates (1954)
Hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah-langkah selanjutnya.

7.      Menurut Kerlinger (1973)
Hipotesis adalah pernyataan yang bersifat terkaan dari hubungan antara dua atau lebih variabel.


2.2 TEORI
Fungsi-fungsi teori :
1)      Menjelaskan hakikat dan makna dari sesuatu yang diteliti
2)      Menjelaskan hubungan sesuatu yang diteliti dengan hal lainnya.
3)      Landasan untuk menyusun hipotesis penelitian.
4)      Dasar untuk menyusun instrumen penelitian (misalnya angket)
5)      Acuan untuk membahas hasil penelitian

Sumber teori :
·         Buku teks
·         Jurnal
·         Proseding (kumpulan makalah seminar ilmiah)

2.3 GENERALISASI

Pengertian generalisasi menurut para ahli :
a)      Generalisasi menurut Banks (1977: 26; 97), adalah pernyataan hubungan dua konsep atau lebih. Pernyataan tersebut boleh terbentang dari yang sangat sederhana ke yang sangat kompleks.
b)      Generalisasi adalah kesimpulan yang ditarik secara induktif mengenai dua hubungan fakta-fakta atau lebih yang melahirkan teori (Fuad Hasan, 1997: 10-11).
c)      Generalisasi merupakan pernyataan yang menjelaskan hubungan antara konsep-konsep yang berfungsi sebagai penbantu berfikir dan memahami, tidak sekedar mendeskripsikan data, tetapi juga memberikan struktur (Sjamsuddin, 1996: 19).

 Macam-macam Generalisasi
1)      Generalisasi sempurna
2)      Generalisasi tidak sempurna
3)      Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna

2.4  ANALOGI
Analogi adalah perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda, tetapi dengan memperlihatkan kesamaan segi atau fungsi dari kedua hal tadi, sekedar sebagai ilustrasi. Atau dapat dikatakan secara sederhana, perbandingan menunjukkan kesamaan antara barang-barang dalam kelas yang sama, sebaliknya analogi menunjukkan kesamaan-kesamaan anatar dua barang atau hal yang berlainan kelas. Jadi analogi digunakan untuk membandingkan sesuatu yang tidak atau kurang dikenal dengan sesuatu yang dikenal baik oleh umum, untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal umum.


2.5 HUBUNGAN KAUSAL (SEBAB – AKIBAT)
Perkembangan sebuah alinea dapat pula dinyatakan dengan memepergunakan sebab-akibat sebagai dasar. Dalam hal ini sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Tetapi dapat juga terbalik:akibat dijadikan gagasan utama sedangkan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciannya. Persoalan sebab-akibat sebenarnya sangat dekat hubungannya dengan proses. Bila proses itu dipecah-pecahkan untuk mencari hubungan antara bagian-bagiannya, maka proses itu dapat dinamakan proseskausal, atau proses sebab-akibat.
Dalam mengemukakan hubungan sebab-akibat tersebut pengarang harus menggarap persoalannya berdasarkan suatu rangka tertentu, misalnya berdasarkan kepentingan relatifnya berdasarkan kesederhanaan atau kekompleksannya, kelangsungan atau ketidak-langsungan sebab atau akibat itu terhadap pokok utamanya.

2.6 INDUKSI DALAM METODE EKSPOSISI
Industry dalam eksposisi Adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan penulisan yang singkat, akurat, dan padat. 
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
Langkah menyusun eksposisi: 
·         Menentukan topik/tema 
·         Menetapkan tujuan 
·         Mengumpulkan data dari berbagai sumber 
·         Menyusun kerangka karangan sesuai topik yang dipilih 
·         Mengembangkan kerangka menjadi eksposisi 


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani “hypo” berarti lemah, kurang, sedangkan “thesis” berarti teori, proposisi. Analogi adalah perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda, tetapi dengan memperlihatkan kesamaan segi atau fungsi dari kedua hal tadi, sekedar sebagai ilustrasi.
Industry dalam eksposisi Adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan penulisan yang singkat, akurat, dan padat. 



DAFTAR PUSTAKA




SOAL

1.      Yang tidak termasuk macam-macam generalisasi adalah ?
a. Generalisasi Sempurna
b. Generalisasi Tidak Sempurna
c. Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna
            d. Generalisasi Induktif

2.      Darimanakah sumber teori didapatkan, kecuali ?
a.      Pasar
b.      Buku Teks
c.       Jurnal
d.      Proseding

3.      Langkah-langkah menyusun eksposisi kecuali
a.       Menentukan topic/tema
b.      Memanaskan minyak goreng
c.       Menetapkan tujuan
d.      Mengumpulkan data dari berbagai sumber

4.      Perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda, tetapi dengan memperlihatkan kesamaan segi atau fungsi dari kedua hal tadi, sekedar sebagai ilustrasi adalah pengertian dari ?
a.      analogi
b.      hubungan kasual
c.       induksi dalam metode eksposisi
d.      hipotesis

5.      Tujuan dari industry dalam eksposisi adalah
a.       untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan penulisan yang singkat, akurat, dan padat
b.      untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan penulisan yang bagus dan rapi
c.       untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan penulisan yang indah dan enak dipandang
d.      untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan penulisan yang memuaskan



KARANGAN ILMIAH


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG

Karangan merupakan hal yang umum terdengar di telinga kita masing-masing terutama para pelajar di berbagai tingkatan. Karangan sendiri dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain karangan non ilmiah dan karangan ilmiah. Di tingkat pendidikan yang lebih tinggi seperti universitas, karangan ilmiah sudah menjadi bahan pertimbangan untuk kelulusan maupun penilaian. Karangan ilmiah dalam arti umum merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi, atau pemecahan masalah secara sistematis disajikan secara objektif dan jujur dengan menggunakan bahasa yang baku serta didukung oleh fakta dan teori, atau bukti-bukti empirik. Dalam karangan ilmiah juga memiliki ciri-ciri serta jenis-jenis yang berbeda dari karangan pada umumnya.  

1.2  RUMUSAN MASALAH

1)      Apa yang dimaksud dengan sifat karangan ?
2)      Apa saja macam – macam jenis karangan ?

1.3  TUJUAN
Untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan karangan serta jenis-jenis nya.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KARANGAN
            Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Setiap karangan mengandung ide dari pengarang, proses mengarang dimulai dengan lahirnya sebuah ide induk yang terpikirkan atau ditemukan oleh seseorang yang akan mengarang. Ide induk itu biasanya terlampau luas, cukup kabur, dan perlu diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu topik atau pokok soal karangan yang memadai.
Manfaat karangan :
1.      Untuk menyusun karangan secara teratur
2.      Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda
3.      Menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih
4.      Memudahkan penulis untuk mencari materi pembantu

Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
·         Memberi penjelasan
·         Memberi komentar atau penilaian
·         Memberi saran
·         Menyampaikan sanggahan
·         Membuktikan hipotesa

2.2 MACAM-MACAM KARANGAN

A.    Berdasarkan Sifat Periciannya :
-       Kerangka karangan sementara
-       Kerangka karangan formal

B.     Berdasarka Perumusan Teksnya
-       Kerangka kalimat
-       Kerangka topic

2.3 SIFAT KARANGAN

            Sifat karangan terdiri dari :

1.      Lugas dan tidak emosional
2.      Mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
3.      Logis disusun berdasarkan urutan yang konsisten.
4.      Efektif satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
5.      Efisien hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami

2.4 BENTUK KARANGAN

            Bentuk karangan ada 5 macam, yaitu :
a)      Narasi
b)      Deskripsi
c)      Eksposisi
d)     Argumentasi
e)      Prersuasi

2.5 CIRI-CIRI KARANGAN ILMIAH

Ciri-ciri karangan ilmiah terdiri dari :
a)      Struktur Sajian
b)      Konponen dan Substansi
c)      Sikap Penulis
d)     Penggunaan Bahasa

2.6 Ciri-ciri karangan non-ilmiah
a. Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b. Fakta yang disimpulkan subyektif,
c. Gaya bahasa konotatif dan populer,
d. Tidak memuat hipotesis,
e. Penyajian dibarengi dengan sejarah,
f. Bersifat imajinatif,
g. Situasi didramatisir,
h. Bersifat persuasif,
i.  Tanpa dukungan bukti,

2.7 CIRI-CIRI KARANGAN ILMIAH POPULER
a)      Komunikatif
b)      Sederhana
c)      Dinamis
d)     Demokratis

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Karangan merupakan hal yang umum terdengar di telinga kita masing-masing terutama para pelajar di berbagai tingkatan. Karangan sendiri dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain karangan non ilmiah dan karangan ilmiah.
Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Setiap karangan mengandung ide dari pengarang, proses mengarang dimulai dengan lahirnya sebuah ide induk yang terpikirkan atau ditemukan oleh seseorang yang akan mengarang. Ide induk itu biasanya terlampau luas, cukup kabur, dan perlu diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu topik atau pokok soal karangan yang memadai

DAFTAR PUSTAKA


SOAL

1.      Yang tidak termasuk bentuk karangan adalah ?
a.  Hipotesis
b. Argumentasi
c. Eksposisi
d. Narasi

2.      Dibawah ini adalah tujuan dari pembuatan karangan, kecuali ?
a. Memberikan penjelasan
b. Memberikan komentar atau penilaian
c. Mengobati orang sakit
d.  Memberikan saran

3.      Dibawah ini adalah ciri-ciri karangan ilmiah, kecuali ..
a. Cermat
b. Sistematis
c.  Logis
d. Objektif
4.      Dibawah ini adalah sifat – sifat karangan, kecuali ?
a. Objektif
b.  Teratur
c.   Logis
d.  Sistematis

5.       Karangan yang berisi ajakan kepada pembaca yang disertai penyampaian  alasan dan pada umumnya karangan ini berbentuk prosa disebut
a Persuasi
b.Eksposisi
c. Narasi   
d. Argumentasi