Rabu, 17 Desember 2014

6 Etika Bisnis yang Harus Diketahui Profesional

Saat berada di kantor bersama teman-teman sendiri, tentu Anda akan merasa lebih bebas untuk berinteraksi bahkan hingga tertawa terbahak-bahak. Namun akan beda halnya saat Anda terlibat pertemuan dengan mitra bisnis atau klien Anda dalam suasana bisnis.
Seperti dilansir dari Business Insider, Kamis (1/8/2013), peraturan dalam pergaulan sosial pasti agak berbeda dengan standar pertemuan bisnis. Meski demikian, sekolah-sekolah bisnis jarang membahas etika para profesional dalam berbisnis.
Barbara Pachter, penulis buku 'The Essentials Of Business Etiquette' menulis tentang sejumlah kemampuan khusus yang perlu dipahami para profesional sebelum terjun ke dalam situasi bisnis tertentu.
Dia membahasnya secara terperinci mulai dari bagaimana seseorang sebaiknya mengenalkan diri. Dari bukunya, berikut enam etika bisnis yang harus dipahami dan dilakukan para profesional:

1. Sebutkan nama lengkap Anda
Dalam situasi bisnis, Anda sebaiknya menyebutkan nama lengkap Anda saat berkenalan. Namun jika nama Anda terlalu panjang atau sulit diucapkan, Anda lebih baik sedikit menyingkatnya.

2. Berdirilah saat memperkenalkan diri
Berdiri saat mengenalkan diri Anda akan menegaskan kehadiran Anda. Jika kondisinya tidak memungkinkan Anda untuk berdiri, setidaknya mundurkan kursi, dan sedikit membungkuk agar orang lain menilai positif kesopanan Anda.

3. Ucapkan Terima Kasih secukupnya
Dalam percakapan bisnis dengan siapapun, bos atau mitra perusahaan, Anda hanya perlu mengucapkan terima kasih satu atau dua kali. Jika Anda mengatakannya berlebihan, orang lain akan memandang Anda sangat memerlukannya dan sangat perlu bantuan.

4. Sebarkan ucapan terima kasih lewat email setelah pertemuan bisnis
Setelah Anda menyelesaikan pertemuan bisnis, kirimkan ucapan terima kasih secara terpisah ke email pribadi rekan bisnis Anda. Pengiriman lewat email sangat disarankan, mengingat waktu tibanya akan lebih cepat.

5. Jangan duduk sambil menyilang kaki
Tak hanya wanita, para pria pun senang menyilangkan kakinya saat duduk. Namun untuk kondisi kerja, posisi duduk seperti ini cenderung tidak sopan. Selain itu, posisi duduk seperti ini juga bisa berpengaruh negatif pada kesehatan Anda.

6. Tuan rumah yang harus membayar

Jika Anda mengundang rekan bisnis Anda untuk makan di luar, maka Anda yang harus membayar tagihan. Lalu bagaimana jika Anda seorang perempuan, sementara rekan bisnis atau klien Anda, laki-laki, dan ingin membayar?  Anda tetap harus menolaknya. Anda bisa mengatakan, perusahaan yang membayarnya dan itu bukan uang pribadi Anda.


sumber : http://bisnis.liputan6.com/read/655741/6-etika-bisnis-yang-harus-diketahui-profesional

Contoh Iklan Tidak Beretika

Contoh Iklan Tidak Beretika : Klinik Tong Fang

Iklan merupakan hal penting dalam suatu kegiatan bisnis. Dalam pembuatan iklan tentunya suatu produk akan mempertimbangkan berbagai aspek sehingga dari iklan tersebut dapat meningkatkan penjualan suatu produk. Aspek yang dipertimbangkan antara lain layak dan tidaknya iklan tersebut untuk dipublikasikan.
Kreativitas para pembuat iklan akan sangat mempengaruhi hasil pemasaran suatu produk tertentu. Rendahnya kreativitas tentunya akan sangat merugikan suatu produk. Sampai saat ini media televisi masih menjadi pilihan utama untuk mempromosikan suatu produk. Namun, masih banyak iklan yang dirasa tidak layak tayang atau tidak beretika masuk dalam penyiaran televisi Indonesia.
Salah satu contoh iklan yang tidak beretika yang pernah muncul di telvisi adalah iklan produk TCM (Traditional Chinesse  Medicine) yaitu Klinik Tong Fang. Ramainya iklan klinik tong fang beberapa saat ini menjadi bahan lelucon di beberapa sosial media, bahkan dalam group bbm (Blackberry Messenger) teman-teman saya menjadi berlomba lomba menulis kelucuan iklan klinik tong fang yang sebenarnya bukti sinisme masyarakat untuk Stop Iklan Tong Fang.
Iklan tersebut berisi tentang testimoni para pasien yang mengaku pernah berobat di tempat tersebut. Jika diamati, iklan tersebut terlalu berlebihan bahkan seolah membandingkan pengobatan tradisional lebih hebat daripada pengobatan secara medis yang dilakukan oleh rumah sakit dimanapun.

Selain itu, para pemeran dalam iklan tersebut juga menyatakan bahwa biaya di tempat tersebut sangat murah. Padahal dalam Etika Pariwara hal tersebut tidak diperbolehkan.
Iklan ini tidak beretika dikarenakan pernyataan yang diungkapkan oleh penderita kelihatan berbohong. Coba kita bayangkan saja, tidak mungkin penyakit sejenis diabetes, sinusitis, dan lain-lain sembuh dalam waktu yang cepat. Padahal penyakit tersebut sangat susah untuk disembuhkan total.
Iklan tersebut secara tidak langsung telah membodohi masyarakat dengan pernyataan – pernyataan dari orang yang mengaku pernah berobat ke tempat tersebut dan hasilnya penyakit merekapun sembuh total.
Oleh karena itu, jika memang produk / jasa tersebut masih menginginkan melakukan promosi melalui media televise, ada baiknya member contoh yang lebih nyata dan tidak mengada-ada akan khasiatnya. Hal ini tentunya akan lebih terlihat menarik daripada iklan sebelumnya.
Contoh iklan klinik Tong Fang : disini

Sumber : http://aditnooneknows.blogspot.com/2012/10/iklan-merupakan-halpenting-dalam-suatu.html