BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Penalaran adalah sebagian hasil dari cara berfikir
kita, studi-studi penalaran biasanya berrhubungan dengan logika. Studi mengenai
panalaran berkaitan erat dengan bagaimana manusia mencapai
kesimpulan-kesimpulan tertentu baik dari premis langsung maupun tidak
langsung. Penalaran dan pemecahan masalah biasanya adalah topik-topik yang
sangat erat hubungannya dengan aspek-aspek yang secara umum berhubungan dengan
berpikir. Titik berat penalaran adalah bagaimana seseorang menarik suatu
kesimpulan, dan mengevaluasi apakah kesimpulan yang ia tarik itu benar atau
salah. Untuk memperoleh pengetahuan ilmiah dapat digunakan dua jenis penalaran,
yaitu Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1)
Apa
yang dimaksud dengan penalaran ?
2)
Apa
yang dimaksud dengan penalaran induktif ?
3)
Apa
yang dimaksud dengan teori dan hipotesis ?
1.3 TUJUAN
Untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan penalaran
induktif, teori dam hipotesis.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN hipotesis
Hipotesis
berasal dari bahasa Yunani “hypo” berarti lemah, kurang, sedangkan “thesis”
berarti teori, proposisi, atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti.
Dibawah ini
penjelasan dari beberapa ahli mengenai hipotesis, yaitu :
1. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia
Hipotesis
adalah sesuatu pendapat yang dinyatakan secara benar walaupun hasil kebenaran
tersebut harus dibutikan.
2. Menurut Dani
Vardiansyah (2008 : 10)
Hipotesis
suatu jawaban yang sementara dari suatu masalah yang masih bersifat tidak pasti
atau praduga, karena harus dibuktikan kebenarannya.
3. Menurut Erwan
Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti (2007:137)
Hipotesis
adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap suatu masalah
penelitian yang kebenarannya masih lemah (belum tentu kebenarannya) sehingga
harus diuji secara empiris.
4. Menurut
Mundilarso (tanpa tahun dan halaman)
Hipotesis
adalah pernyataan yang masih lemah tingkat kebenarannya sehingga masih harus
diuji menggunakan teknik tertentu. Hipotesis dirumuskan berdasarakan teori,
dugaan, pengalaman pribadi atau orang lain, kesan umum, kesimpulan yang masih
sangat sementara.
5. Menurut Trealese
(1960)
Hipotesis
adalah suatu keterangan sementara dari suatu fakta yang dapat diamati.
6. Menurut Good dan
Scates (1954)
Hipotesis
adalah sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk
sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun
kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan sebagai petunjuk untuk
langkah-langkah selanjutnya.
7. Menurut
Kerlinger (1973)
Hipotesis
adalah pernyataan yang bersifat terkaan dari hubungan antara dua atau lebih
variabel.
2.2 TEORI
Fungsi-fungsi teori :
1) Menjelaskan
hakikat dan makna dari sesuatu yang diteliti
2) Menjelaskan
hubungan sesuatu yang diteliti dengan hal lainnya.
3) Landasan untuk
menyusun hipotesis penelitian.
4) Dasar
untuk menyusun instrumen penelitian (misalnya angket)
5) Acuan
untuk membahas hasil penelitian
Sumber teori :
· Buku
teks
· Jurnal
· Proseding
(kumpulan makalah seminar ilmiah)
2.3 GENERALISASI
Pengertian
generalisasi menurut para ahli :
a) Generalisasi
menurut Banks (1977: 26; 97), adalah pernyataan hubungan dua konsep atau lebih.
Pernyataan tersebut boleh terbentang dari yang sangat sederhana ke yang sangat
kompleks.
b) Generalisasi
adalah kesimpulan yang ditarik secara induktif mengenai dua hubungan fakta-fakta
atau lebih yang melahirkan teori (Fuad Hasan, 1997: 10-11).
c) Generalisasi
merupakan pernyataan yang menjelaskan hubungan antara
konsep-konsep yang berfungsi sebagai penbantu berfikir dan memahami, tidak
sekedar mendeskripsikan data, tetapi juga memberikan struktur (Sjamsuddin,
1996: 19).
Macam-macam
Generalisasi
1) Generalisasi
sempurna
2) Generalisasi
tidak sempurna
3) Prosedur
pengujian generalisasi tidak sempurna
2.4 ANALOGI
Analogi adalah
perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda, tetapi dengan
memperlihatkan kesamaan segi atau fungsi dari kedua hal tadi, sekedar sebagai
ilustrasi. Atau dapat dikatakan secara sederhana, perbandingan menunjukkan
kesamaan antara barang-barang dalam kelas yang sama, sebaliknya analogi
menunjukkan kesamaan-kesamaan anatar dua barang atau hal yang berlainan kelas.
Jadi analogi digunakan untuk membandingkan sesuatu yang tidak atau kurang
dikenal dengan sesuatu yang dikenal baik oleh umum, untuk menjelaskan hal yang
kurang dikenal umum.
2.5 HUBUNGAN KAUSAL (SEBAB – AKIBAT)
Perkembangan
sebuah alinea dapat pula dinyatakan dengan memepergunakan sebab-akibat sebagai
dasar. Dalam hal ini sebab bisa
bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Tetapi dapat juga
terbalik:akibat dijadikan
gagasan utama sedangkan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan
sejumlah sebab sebagai
perinciannya. Persoalan sebab-akibat sebenarnya sangat dekat hubungannya dengan
proses. Bila proses itu dipecah-pecahkan untuk mencari hubungan antara
bagian-bagiannya, maka proses itu dapat dinamakan proseskausal, atau proses sebab-akibat.
Dalam
mengemukakan hubungan sebab-akibat tersebut pengarang harus menggarap
persoalannya berdasarkan suatu rangka tertentu, misalnya berdasarkan
kepentingan relatifnya berdasarkan kesederhanaan atau kekompleksannya,
kelangsungan atau ketidak-langsungan sebab atau akibat itu terhadap pokok utamanya.
2.6 INDUKSI DALAM METODE EKSPOSISI
Industry dalam eksposisi Adalah salah satu jenis pengembangan
paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk
menjelaskan atau memberikan pengertian dengan penulisan yang singkat, akurat,
dan padat.
Karangan ini
berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi
informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian,
dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak
jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses
kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
Langkah menyusun eksposisi:
· Menentukan
topik/tema
· Menetapkan
tujuan
· Mengumpulkan
data dari berbagai sumber
· Menyusun
kerangka karangan sesuai topik yang dipilih
· Mengembangkan
kerangka menjadi eksposisi
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani “hypo” berarti
lemah, kurang, sedangkan “thesis” berarti teori, proposisi. Analogi adalah
perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda, tetapi dengan
memperlihatkan kesamaan segi atau fungsi dari kedua hal tadi, sekedar sebagai
ilustrasi.
Industry dalam
eksposisi Adalah salah
satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis
dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan penulisan
yang singkat, akurat, dan padat.
DAFTAR PUSTAKA
SOAL
1. Yang tidak
termasuk macam-macam generalisasi adalah ?
a. Generalisasi
Sempurna
b. Generalisasi
Tidak Sempurna
c. Prosedur pengujian generalisasi
tidak sempurna
d. Generalisasi Induktif
2.
Darimanakah sumber teori
didapatkan, kecuali ?
a. Pasar
b.
Buku Teks
c.
Jurnal
d.
Proseding
3.
Langkah-langkah menyusun
eksposisi kecuali
a. Menentukan topic/tema
b.
Memanaskan minyak goreng
c. Menetapkan tujuan
d. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
4.
Perbandingan yang sistematis dari dua
hal yang berbeda, tetapi dengan memperlihatkan kesamaan segi atau fungsi dari
kedua hal tadi, sekedar sebagai ilustrasi adalah
pengertian dari ?
a. analogi
b. hubungan kasual
c. induksi dalam metode eksposisi
d. hipotesis
5.
Tujuan
dari industry dalam eksposisi adalah
a. untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan penulisan yang singkat, akurat, dan padat
b. untuk menjelaskan atau memberikan
pengertian dengan penulisan yang bagus dan rapi
c. untuk menjelaskan atau memberikan
pengertian dengan penulisan yang indah dan enak dipandang
d. untuk menjelaskan atau memberikan
pengertian dengan penulisan yang memuaskan