Minggu, 13 Oktober 2013

Perilaku Konsumen - Segmentasi

PERILAKU KONSUMEN 
SEGMENTASI PRODUK 'INDOMIE' DAN 'MIE SEDAP' 


PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kebutuhan konsumen yang cenderung bersifat heterogen membuat perusahaan tidak mampu menjangkau semua kebutuhan konsumen. sehingga tanpa adanya sebuah pengelompokkan kebutuhan konsumen maka arah pemasaranpun atau bisa dikatakan target pemasaran menjadi tidak jelas. Sehingga berakibat tidak bisa meraih kepuasan konsumen juga keuntungan maksimal.

Kemudian dengan adanya strategi segmentasi pasar ini yang berdasarkan beberapa variabel seperti yang di atas telah disebutkan tadi seperti demografi, geografi dsb. Membuat perusahaan menjadi lebih mudah dalam hal menentukan target konsumennya perusahaan juga bisa mendapatkan kepuasan konsumen dan keuntungan maksimal.

Tujuan
Untuk mengetahui lebih jelas mengapa perusahaan melakukan segmentasi dalam pemasaran produknya serta membandingkan segmentasi pemasaran produk Indomie dan mie Sedap.


 Kajian Pustaka

Definisi Segmentasi Pasar Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagipasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.

Sedangkan definisi yang diberikan oleh Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.
Di lain pihak Pride & Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.
Ada lagi pendapat Swastha & Handoko (1987) yang merumuskan segmentasi pasar adalah suatu tindakan membagi pasar menjadi segmen–segmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan yang akan dicapai dengan marketing mix.

Menurut Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.254) pasar terdiri dari pembeli dan pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya, lokasi, sikap membeli, dan kebiasaan membeli. Karena masing-masing memiliki kebutuhan dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli merupakan pasar potensial tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya mendisain program pemasarannya tersendiri bagi masing-masing pembeli. Segmentasi yang lengkap membutuhkan biaya yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak dapat membeli produk yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk itu, perusahaan mencari kelas-kelas pembeli yang lebih besar dengan kebutuhan produk atau tanggapan membeli yang berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama (Kotler, 2005, p.307.




PEMBAHASAAN

Menurut Hermawan Kertajaya, segmentasi adalah sebuah metode bagaimana memandang pasar secara kreatif. Yakni bagaimana membagi pasar sesuai dengan kebutuhan tertentu. Contohnya dari segi karakteristik atau kebutuhan produk yang berbeda-beda. Segmentasi diperlukan untuk menentukan fokus dan strategi yang akan diterapkan pada calon pelanggan. Seberapa pentingkah melakukan segmentasi untuk perusahaan anda? Kenapa bisnis anda harus repot-repot melakukan segmentasi? Nah, berikut adalah 3 manfaat vital dari segmentasi bagi jalannya sebuah bisnis.

1. Segmentasi dapat menghemat cost.
Dengan dipilihnya segmentasi, maka perusahaan akan fokus pada segmentasi tersebut. Hal ini bisa memangkas biaya, energi, dan SDM untuk fokus pada hal tersebut saja. Maka pengeluaran anda bisa lebih hemat jika dibandingkan mereka yang fokusnya masih belum ditentukan.

2. Segmentasi memudahkan positioning.
Segmentasi dapat menjadi dasar untuk positioning merek. Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan agar mendapatkan tempat khusus dalam pikiran target market.

3. Segmentasi menambah daya saing anda terhadap kompetitor.
Dengan segmentasi, perusahaan dapat melihat siapa saja pesaingnya. Dan tentu saja dapat melihat letak peluang mereka di pasar. Maka dengan data-data segmentasi, perusahaan bisa dengan mudah menentukan apa yang harus mereka lakukan dengan kompetitor.

Segmentasi dilakukan atas dasar asumsi adanya kebutuhan yang serupa pada sekelompok orang atas dasar ciri letak / tempat (geografis), ciri demografis (usia, penghasilan, jenis kelamin) atau ciri sifat/ perilaku (psikografis / behavioral). Pada perkembangan seianjutnya, kesamaan kebutuhan ini juga dijadikan unsur segmentasi (benefit segmentation), misalnya pengelompokan konsumen berdasarkan kesamaan kebutuhan akan aroma, kenyamanan, kualitas, dsb.


Karakteristik yang sama :
Pada dasarnya, keinginan mengkonsumsi diawali dengan adanya kebutuhan (needs) yang dirasakan seseorang pada suatu keadaan. Kebutuhan ini kemudian akan menuntut untuk dipenuhi.
Setelah kebutuhan dipenuhi, dorongan yang timbul adalah keinginan (wants), yaitu kebutuhan akan suatu hal (barang) dengan tambahan kriteria tertentu.
Proses ini akan berlanjut hingga membuat suatu rangkaian yang terdiri. dari needs, wants, demand (permintaan akan suatu barang) yang kemudian akan menimbulkan adanya penyediaan (supply).
Pada tahap ini jika kebutuhan/permintaan dan penyediaan bertemu, akan tercipta transaksi dan situasi itu disebut pasar,Keinginan dan selera masing-masing orang bisa berbeda. Namun terdapat kemiripan/kesamaan relatif pada kelompok yang homogeny,Kita tidak mungkin memenuhi keinginan semua orang/kelompok. Jika kita mencoba membuat produk yang memenuhi keinginan semua orang, maka produk itu akhirnya tidak memenuhi keinginan/selera siapapun.
Contoh ; karakteristik yang sama
Kelompok balita membutuhkan susu dan makanan bayi (makanan tambahan), kelompok remaja membutuhkan deodoran, penyegar nafas, dsb.

Perumusan Pasar Sasaran
Dengan adanya segmentasi pasar, maka kegiatan pemasaran dapat dikonsentrasikan pada satu fokus sasaran yang disebut sebagai Pasar Sasaran (Target Market).

Target Market adalah sekelompok orang yang dijadikan sasaran pemasaran produk karena memiliki kebutuhan yang (diasumsikan) sama terhadap suatu produk. Pasar sasaran inilah yang menjadi dasar penyusunan strategi pemasaran, baik dari segi strategi produk, harga, distribusi maupun promosi (marketing mix).

Perumusan pasar sasaran dalam segmentasi pasar dapat dilakukan atas dasar kriteria wilayah pasar sasaran (kriteria geografis) seperti :
• ukuran kota, kepadatan wilayah, dan sebagainya, kriteria kependudukan (kriteria demografis)
• usia, jenis kelamin, pendidikan, penghasilan dan sebagainya, kriteria kejiwaan (kriteria psikografis)
• gaya hidup, kepribadian, kriteria perilaku penggunaan produk (kriteria behavioral) dan berbagai kriteria lainnya,
• kriteria manfaat yang dicari konsumen dalam memilih / mengkonsumsi produk (benefit segmentation).

Perumusan Khalayak Sasaran
Dalam upaya periklanan, sebagai suatu upaya komunikasi, maka yang dijadikan sasaran adalah Khalayak Sasaran (Target Audience).
Secara konkrit, target audience tidak selalu sama persis dengan target market. Hal ini disebabkan dalam proses pengambiian keputusan membeli atau dalam upaya mengkonsumsi suatu produk, seseorang kadang-kadang melibatkan orang lain disekelilingnya (di lingkungannya), seperti teman, saudara, suami-istri dan lain-lainnya, sehingga terbuka adanya kemungkinan perbedaan antara siapa yang mengkonsumsi produk dan siapa yang perlu diajak berkomunikasi.
Untuk itulah, dalam kegiatan promosi / komunikasi, dikenal istilah Lingkungan Berpengaruh (Influencing Spheres). Influencing Spheres ini bisa berupa pribadi (suami/istri, kakak, adik, ibu, ayah, dsb) atau sekelompok orang (teman sekolah, kolega, dsb).

Pada saat perumusan strategi pemasaran dan promosi, perlu diperhatikan dengan jelas wujud konkrit dari pasar sasaran yang telah disegmentasikan berdasarkan kriteria tertentu sesuai dengan kondisi pasar, peluang, pesaing dan karakteristik produk. Dalam segmentasi pasar, kita perlu hati-hati dalam menetukan kriteria segmentasi dan dalam menetapkan siapa yang menjadi target market, target audience dan influencing spheres.
Perlu diperhatikan perbedaan antara siapa yang memutuskan pilihan, siapa yang membeli produk dan siapa yang mengkonsumsi produk. Sebagai contoh ; produk bedak bayi, makanan hewan peliharaan dan parfum. Masing-masing memiliki perbedaan esensial pada target market, target audience dan influencing spheres.
Penetapan tersebut penting untuk penyusunan strategi pemasaran (marketing mix), strategi promosi (promotion mix) dan pengembangannya (baik pengembangan produk, pengembangan pasar dan promosi).



Secara umum, rumusannya adalah Target Audience = Target market + Influencing Spheres. Target Audience adalah khalayak sasaran, yang dijadikan sasaran dalam kegiatan komunikasi pemasaran. Target Market adalah pasar sasaran, yaitu sekelompok orang yang mau dan mampu membeli produk. Influencing Spheres adalah lingkungan berpengaruh, yaitu sekelompok orang dapat mempengaruhi pasar sasaran dalam mengambil keputusan membeli.

TUJUAN SEGMENTASI

Meski para pemasar memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam melakukan segmentasi pasar, segmentasi pasar itu memiliki tujuan utama yang sama, yaitu: "To improve your company's competitive position and better serve the needs of your customers."
Dibalik tujuan utama ini tentu saja ada tujuan-tujuan lain yang lebih sempit yang bisa dicapai melalui mass marketing, tetapi seperti yang diuraikan diatas bahwa era monopoli sekarng telah berakhir dan perusahaan-perusahaan baru terus bermunculan. Tujuan lain dengan melakukan segmentasi pasar, yaitu:

* Mendisain Produk

Mendisain produk-produk yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar karena hanya dengan memahami segmen-segmen yang responsif terhadap suatu stimuli maka pemasar dapat mendisain produk yang sesuai dengan kebutuhan segmen ini. Teknik-teknik riset yang dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir ini seperti Analisis Faktor, Analisis Klaster, Conjoint, dan Discriminant.

* Menganalisis Pasar

Segmentasi pasar membantu pihak manajemen mendeteksi siapa saja yang akan menggerogoti pasar produknya. Para pesaing itu memiliki kemampuan untuk memberikan alternatif pilihan produk bagi konsumen dan tidak sekedar menghasilkan produk yang sama.

* Menemukan Ceruk Peluang (nieche)

Setelah menganalisis pasar, perusahaan yang menguasai segmen pasar dengan baik akan sampai pada ide untuk menenmukan peluang. Peluang ini tidak selalu sesuatu yang besar.


* Menguasai posisi yang superior dan kompetitif

Perusahaan yang menguasai segmen dengan baik umumnya adalah mereka yang paham betul konsumennya. Mereka mempelajari pergeseran-pergeseran yang terjadi di dalam segmennya.

* Menentukan Strategi komunikasi yang efektif dan efisien

Komunikasi dengan konsumen akan lebih efektif jika perusahaan tahu persis siapa segmennya termasuk warna favoritnya, jenis musik kesukaan, kegiatan sehari-hari dan pendapatnya pribadi tentang lingkungan sekitarnya. Aplikasi media iklan pun akan berbeda-beda menurut segmennya seperti media cetak ekslusif tentu cocok dengan segmen premium.

MANFAAT DAN KELEMAHAN SEGMENTASI
Disini dapat dilihat dengan melakukan strategi segmentasi pasar ini dapat memiliki beberapa manfaat diantaranya:
1.     perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
2.     Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3.     Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4.     Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5.     Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.

Selain keunggulan juga memiliki kelemahan, beberapa diantaranya yaitu:
1.     Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
2.     Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
3.     Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon.
4.     Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa. Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen yang sama.


Contoh :

Sekarang ini, produk mie instan sudah sangat membudaya dalam kehidupan sehari – hari masyarakat Indonesia. Dikarenakan gaya hidup yang serba sibuk dan kebutuhan akan penyajian makanan yang serba express. Sebagai timbal balik dari persoalan ini produk mie instan juga sudah sangat menjamur, bukan hanya indomie yang dikeluarkan oleh produsen ter-‘tua’ di Indonesia PT Indofood Indonesia tapi juga ada produsen – produsen baru yang ikut menguasai pasar.
Mengingat keterbatasan sumber dan waktu, maka makalah kali ini dibatasi pada produk ‘Indomie’ dan ‘Mie Sedap. Satunyproduk-produk di Indonesia semakin ketat yang salah satunya ditunjukkan oleh produk Indofood dengan produk Wingfood terutama dibidang mie instan dengan memanfaatkan ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap makanan cepat saji. Tidak heran jika perusahaan-perusahaan baru melirik pasar dibidang ini.
Munculnya pendatang baru produsen mie instan PT Sayap Mas Utama dengan produknya Mi Sedap cukup mengejutkan. Beberapa pakar pemasaran mengingatkan agar PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang selama ini menjadi pemimpin pasar mie instan lebih waspada.
Target awal Mie Sedaap, untuk konsumsi sopir dan pembantu rumah tangga. Tetapi karena rasa minya enak, mereka kemudian merekomendasikan ke majikan. Itulah yang kini terjadi. Secara berlahan Mi Sedap mulai menggerogoti pangsa pasar mi produk Indofood.
Dengan banyaknya permintaan atas produk ini tentu pemilik toko dan gerai akan berpikir dua kali untuk tidak menyediakannya. Kenapa menolak produk yang banyak dicari konsumen tentu pikir mereka. Akhirnya Indofood menggunakan strategi seperti iklan terlampir untuk menandingi harga & popularitas Mie Sedaap yang melejit, selain itu juga meluncurkan merek tandingan Mie Sayaap dan mengubah Supermie Sedaaap (3 a) dan Sarimi Besaar untuk membuat nama merek 'sedap' seolah menjadi tenggelam.
Meski demikian, hingga saat ini Indomie yang diproduksi PT Indofood Sukses Makmur Tbk masih menguasai pasar. Dominasinya begitu kuat walaupun sudah terjadi pergeseran. Jika 2002 Indomie menguasai sekitar 90% pangsa pasar mi instan, tahun lalu menurun menjadi 75%. Sisanya yang 25% dikeroyok merek mi instan lainnya. Kemunduran itu patut diwaspadai. Apalagi baru-baru ini muncul Mie Sedap milik PT Sayap Mas Utama yang merupakan grup dari kelompok Wings. Meski produk ini baru diluncurkan pada Mei 2003 dan baru didistribusikan di Pulau Jawa dan Bali, namun namanya sudah mulai diperbincangkan di kalangan pembeli di warung-warung, bahkan pasarh swalayan.
PERBANDINGAN PRODUK
Untuk mengetahui lebih jelas perbedaan kedua produk maka disini akan dibuat perbandingan dalam beberapa faktor sbb :
1.      Faktor Merek
Tidak diragukan lagi PT Indofood Indonesia sebagai produsen yang telah lama menguasai pasar masih unggul dalam hal Merek. Customer Mie Instan cukup Loyal dalam memilih produk indomie karena factor tersebut.  Sedang PT Wings Food yang menyelip masuk ke dalam pasar dengan produk mie sedap-nya masih tidak bisa menandingi. Salah satu contoh saja terdapat dalam situs kaskus yang mem-voting kedua produk tersebut,dimana produk indomie menang voting dengan jumlah persentase 83% sedang 13% nya ditujukan untuk produk mie sedap.
2.      Faktor Porsi
Mungkin dalam hal ini,masyarakat bisa memberi sedikit nilai plus bagi lawan produk yang satu ini. Produk mie sedap dari PT Wings Food ini ternyata menyajikan porsi yang lebih besar dari produk indomie. Masyarakat yang ingin menyantap mie instan yang hanya dengan membeli satu bungkus namun mengenyangkan perut mie ini dapat menjadi pilihan pertama-nya. 
3.      Faktor Pilihan rasa
Lagi-lagi PT Indofood tidak mau kalah dan tidak bisa kalah jika menyangkut hal yang satu ini. Bagaimana tidak,indomie memiliki lebih dari 6 jenis pilihan rasa untuk mie goreng dan 10 jenis untuk pilihan rasa kuah,dan masih banyak lagi.  Sedang untuk produk mie sedap,mereka masih menyediakan pilihan rasa yang kurang memanjakan lidah masyarakat,dengan 2 pilihan rasa untuk mie goreng,dan 6 pilihan rasa untuk kuah. Sudah tidak bisa diragukan kan siapa pemenangnya?

4.      Faktor Harga
Dalam hal mengkonsumsi makanan instan,masyarakat Indonesia selalu menganut motto khas mereka: ‘murah meriah’. Walau perbandingan ketiga faktor diatas terhadap dua produk ini mudah dibandingkan. Namun,untuk ukuran harga mereka masih bersaing. Dari segi harga,harga indomie beda tipis dengan harga mie sedap,dimana harga mie sedap 1 kardusnya Rp.52.000 sedang yang indomie dijual Rp.53.000. Dapat kita lihat bahwa mie sedap dapat menguasai pasar dengan harganya itu. Tapi,bagaimana pikiran masyarakat yang menganut ‘jika dengan menambahkan sedikit uang lagi untuk membeli yang terbaik,kenapa tidak?’ Tidak jarang konsumen yang seperti ini ada dalam pasar. Jadi,dapat disimpulkan indomie masih tidak kalah banding dengan mie sedap.
5.      Faktor Popularitas
PT Indofood adalah produsen ter’tua’ yang mengeluarkan produk indomie-nya yang penuh dengan citarasa. Produk satu ini juga,tidak hanya berhasil membawa namanya dikenal diseluruh nusantara,tetapi juga berhasil mempopularitaskan namanya kemancanegara cukup luas seperti: AS,Australia,berbagai negara Asia,Afrika dan juga Eropa. Sungguh tidak bisa disaingi oleh mie sedap buatan PT Wings Food yang menyebar di hanya beberapa bagian Asia seperti Malaysia,Cina,dsb. Mie sedap masih belum bisa mengaharumkan nama produsennya ke mancanegara lainnya.

SEGMENTASI INDOMIE

segmentasi kategori
segmentasi subkategori
targeting
positioning
demografi
segmentasi pasar Indomie menuju ke daerah-daerah di seluruh Indonesia.
Indomie membuat berbagai variasi rasa berdasarkan makanan khas daerah-daerah di Indonesia.
produk dengan market leader
psikografis
produk indomie sangat sesuai dengan kebutuhan rumah tangga maupun yang belum berumah tangga (anak-anak kos).
Dapat di konsumsi oleh bebagai umur (kecuali anak balita).
tingkah laku
produk instan tidak rumit dan efisien terhadap waktu.
fokus pada masyarakat dan mahasisw maupun mahasiswi.





SEGMENTASI MIE SEDAP

Produk Mie Sedap ini ada dengan segmentasi yang sudah terencana melihat dari kebiasaan masyarakat indonesia dalam mengkonsumsi mie instan selama ini dan ditentukan juga beberapa spesifikasi segmen pasar:

Geografi
1.     Wilayah

Kebanyakan produk-produk mie instan khususnya Mie Sedap  cocok untuk seluruh daerah di Indonesia, karena mie instant sesuai untuk daerah dataran tinggi maupun rendah. Bahkan ada beberapa produk mie sedap yang sudah memiliki pasar di luar negri, artinya produk mie tersebut cocok bagi segala keadaan geografis apapun.

2.     Kepadatan

Kepadatan penduduk di indonesia merupakan pasar tersendiri bagi Rasa mie kerena penduduk didaerah padat (di kota) identik dengan kesibukan yang tinggi sehingga membutuhkan produk yang praktis dan tidak memekan waktu yang banyak.

Demografis
1.     Usia

Masyarakat yang menjadi segmen dari mie instan bila di lihat dari demografis usia adalah anak-anak berumur 2 tahun hingga lanjut usia bisa mengkonsumsi mie instan. Produk ini lebih cocok dikonsumsi oleh orang dewasa yang membutuhkan kepraktisan dalam memasak .

2.     Agama

Rasa Mie Sedap tersebut cocok bagi semua agama yang ada di Indonesia, sebab semua produk tersebut sudah melalui pemeriksaan oleh tim MUI yang memberikan sertifikat HALAL bagi mie-mie tersebut. Jadi sudah tidak ada masalah lagi bagi semua agama.

3.     Kelas sosial

Rasa mie  sedap ini ditujukan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah,namun dalam kehidupan realita masyarakat semua kelas sosial mengkonsumsi makanan ini.

PENUTUP


KESIMPULAN

Pesaing yang muncul dengan banyak keunggulan dan kelebihan dimana hal tersebut dapat membahayakan atau mengurangi pendapatan suatu produksi sangat perlu diwaspadai agar setiap produk baru tidak dapat berkembang pesat dalam waktu singkat. Selain itu,untuk mengantisipasi akan berdampak besar produk tersebut pada usaha kita,maka kita harus membuat strategi yang dapat membuat masyarakat lebih tertarik dan setia pada produk kita. Misal kita membuat inovasi baru dimana produk lain belum pernah mencoba atau memakai inovsi tersebut. Dengan begitu pelanggan akan semakin puas terhadap produk yang kita keluarkan. Strategi yang kita pilih sangat berpengaruh pada produk kita. Berpengaruh apa akan diterima atau tidak. Apakah akan sukses atau tidak. Namun jika strategi yang kita terapkan sangat inovatif cocok dan sesuai untuk mengenalkan produk kita dipasaran maka kita akan mendapatkan hasil yang maksimal. Sebagai contohnya mie sedap  dengan tujuan agar bisa dinikmati oleh semua orang dan bukan hanya orang kalangan menengah atas saja. Sekarang mie sedap sudah berhasil menguasai pasar walau tidak mendominasi namun dapat mengenyahkan indomie di pasar mie instan Indonesia.
Jadi akhirnya suatu perusahaan sangatlah perlu melakukan yang namanya strategi segmentasi pasar. Hal ini dikarenakan strategi segmentasi pasar ini adalah sebuah solusi tentang bagaimana menentukan arah tujuan pemasaran atau dikatakan target pasarnya.
Beberapa perusahaan ternama seperti Walt Disney, KFC Fried Chikken, PT Sepatu Bata dll juga melakukan strategi pasar dalam memasarkan produk mereka. Seperti produssen sepatu bata yang melakukan segmentasi berdasarkan demografis, misalnya ada sepatu yang untuk orang dewasa, untuk balita, untuk olahraga dll,  KFC Fried Chicken melakukan segmentasi pasar atas dasar budaya setempat contohnya paket nasi hanya ada di Indonesia, karena yang menjadi makanan utama negara Indonesia adalah nasi. Walt Disney contohnya Seperti Baby Mickey’s Stuff untuk bayi dan anak – anak, sedangkan yang dewasa ada Mickey Unlimited. Dsb.

DAFTAR PUSTAKA

Ajeng. 2012. Mengapa Perusahaan Melakukan Segementasi Pasar. http://diajengayu-ajeng.blogspot.com/2012/01/mengapa-perusahaan-harus-melakukan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar